Kamis, 12 November 2009

Motivasi perilaku konsumen

Sumber motivasi lain adalah daya tarik terhadap obyek yang disebut ‘pull’ effect. Sesuatu di sini bisa berupa produk, jasa, gagasan, orang atau situasi. Konsumen ingin memiliki barang dan memperoleh layanan tertentu, mencapai tujuan-tujuan tertentu dan menirukan orang dan perilaku tertentu. Daya tarik pada benefit barang, jasa, dan perilaku ini merupakan kekuatan yang mampu memotivasi. Benefit-benefit di atas memang menjanjikan. Orang merasa akan lebih bahagia atau nyaman dengan menikmati produk-jasa ini, dan melakukan perilaku yang diinginkan.

Fenomena Operant Conditioning dan Vicarious Learning terjadi karena daya tarik barang serta penguatan (reinforcement) yang diberikan barang-barang itu kepada konsumen melaui benefit-benefit yang ditawarkan. Operant Conditioning memperkuat perilaku berkat adanya penguatan. Jika pelanggan memilih suatu merk, perilaku mereka diperkuat secara positif oleh benefit produk tersebut. Mereka mungkin tidak akan mendapatkan penguatan jika benefit-benefit itu tidak ada. Mereka bisa juga merasakan reinforcement negatif atau merasa ‘terhukum’ bila ternyata memperoleh benefit negatif. Reinforcement positif mendorong konsumen membeli ulang dan menjadi loyal pada merk tertentu.

Vicarious Learning terjadi karena adanya dorongan untuk meniru. Banyak orang suka meniru dan ingin “menjadi seperti” orang terkenal, seperti penyanyi, bintang film dan model. Para remaja suka menjiplak gaya pakaian, gerakan-gerakan dan ciri khas selebritis. Dalam iklan, seorang model sering mendemonstrasikan dan memakai merek tertentu. Wiraniaga yang tampan melakukan demo produk. Dalam iklan teve, bintang iklan melakukan pekerjaan tertentu misalnya mengecat rumah dan memasang pelapis genteng anti bocor. Vicanous Learning atau belajar dengan cara meniru adalah proses yang dilakukan orang secara sadar, tetapi bagi orang-orang yang memang suka membebek hal ini cenderung menjadi perilaku bawah sadar.

Motivasi tidak selalu sepenuhnya bersifat internal atau eksternal. Bisa juga motivasi merupakan kombinasi faktor eksternal dan internal, faktor push dan pull. Dorongan keinginan yang bisa memotivasi mungkin bersifat internal (terutama faktor atau proses biologis seperti keseimbangan dan optimisasi keadaan seseorang) atau eksternal (daya tarik barang).

Diasumsikan di sini bahwa need adalah segala sesuatu yang kita butuhkan agar tetap survive dalam hidup sedangkan want lebih merupakan keinginan yang didambakan, terkadang lebih bermakna “kemewahan”. Namun, ini bukanlah cara pandang pemasaran. Dalam pemasaran, “kebutuhan” dipandang sebagai semua motivator yang mendorong adanya respon tindakan. Dengan pengertian demikian, suatu need bisa saja berkaitan dengan kebutuhan seperti makan dan minum, tetapi bisa juga bersifat sosial dan psikologis. Kebutuhan di tingkatan lebih tinggi lebih dekat dengan nilai-nilai. Nilai-nilai adalah keyakinan yang mengendap bahwa perilaku atau tujuan tertentu secara sosial atau perorangan lebih baik ketimbang perilaku atau tujuan lain. Jadi, nilai-nilai lebih bersifat kognitif. Orang mencoba mengaktualisasi nilai-nilainya lewat perilakunya, termasuk dalam hal perilaku konsumen.

(Sumber : http://uyungs.wordpress.com/2008/11/14/motivasi-eksternal-perilaku-konsumen/

Rabu, 11 November 2009

Tujuan dan manfaat studi segmentasi

Tujuan dan manfaat studi segmentasi

  1. Untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan berbagai kelompok konsumen spesifik, sheingga barang dan jasa khusus dapat dikembangkan. Berbagai produk baru pada akhirnya diluncurkan untuk mengatasi kesenjangan di pasar yang ebrhasil diungkap dalam riset.
  2. Untuk menuntun perancangan ulang atau pengaturan ulang posisi produk tertentu, atau penambahan segmen pasar baru.
  3. Untuk mengenali media yang paling tepat untuk mengiklankan produk barang/jasa yang dihasilkan,

Dasar/Kategori Segmentasi pasar

NO

DASAR

SEGMENTASI

VARIABEL SEGMENTASI

1

Geografis

· Daerah, propinsi, Negara bagian

· Ukuran kota, kota metropolitan, kota besar, kota kecil

· Kepadatan daerah, kota, pinggir kota, kota lama, pedesaan

· Iklim, sedangpanas, lembabbanyak hujan

2

Demografis

· Umur

· Jenis kelamin, laki-laki, perempuan

· Status perkawinan, menikah, tidak menikah, duda, kanda,

· Pendapatan

· Pendidikan

· Pekerjaan, professional, pertanian, militer, swasta,

3

Psikologis

· Motivasi kebutuhan, tempat berlindung, keselamatan, keamanan, kasih saying, rasa harga diri.

· Pesonality, terbuka, agresif, tertutup, pencari hal baru

· PErsepsi, resiko rendah, sedang, tinggi

· Keterlibatan dalam belajar, sedikit terlibat, banyak terlibat

· Sikap, positif, negative

4

Psikografis

· Gaya hidup, hemat, penggemar tv, pencari status, dll

5

Sosialbudaya

· Budaya, Amerika, Asia, Latin, Cina, dll

· Agama, Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Budha,

· Subbudaya, Afrika Amerika, Asia, Spanyol

· Kelas social, rendah, menangah, atas

· Siklus hiidup berkeluarga, lajang, keluarga abru, keluarga dengan anak-naka masih kecil, d;;

6

Terkait Pemakaian

· Tingkat pemakaian, berat, sedang, ringan

· Keadaan kesadaran, tidak sadar, sadar, tertarik, antusias

· KEsetiaan pada merk, kuat, sedang, ;lemah

7

Situasi Pemakaian

· Waktu, senggang,terburu-buru

· Tujuan, pribadi, kesenangan,

· Lokasi, di rumah, tempat kerja,

· Orang, diri sendiri, anggota keluarga, teman, atasan

8

Manfaat

Kenyamanan , penerimaan masyarakat, tahan lama, hemat

9

Gabungan

· Demografis & Psikografis

· Geodemografis




(Sumber http://consumerbehaviour.blogsome.com/2007/10/10/tujuan-manfaat-dan-dasar-segmentasi-pasar/

Tugas perilaku konsumen Dwi ratnasari

Harga adalah nilai pertukaran atas manfaat produk (bagi konsumen ataupun bagi produsen) yang umumnya dinyatakan dalam satuan moneter (rupiah , dollar , yen , ruppe , dsb).Harga terbentuk dari kompetensi produk untuk memenuhi tujuan 2 pihak produsen dan konsumen.

Fungsi harga bagi perusahaan maupun konsumen :
1.Sumber pendapatan dan atau keuntungan perusahaan.
2.Pengendali tingkat permintaan dan penawaran.
3.Mempengaruhi program pemasaran dan fungsi-fungsi bisnis.
4.Mempengaruhi perilaku pemasarn dan pendapatan masyarakat.

Faktor-faktor penentuan harga
Penentuan harga dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal :
1. Faktor internal meliputi :
- Tujuan pemasaran (biaya , penguasaan pasar , dan usaha)
- Strategi merketing mix ( aspek harga dan usaha)
- Organisasi (struktur, skala dan non harga)
2. Faktor internal meliputi :
- Elastisitas permintaan dan kondisi persaingan pasar.
- Harga pesaing dan reaksi pesaing terhadap perubahan harga.
- Lingkungan Mikro (pemasok,penyalur,asosiasi dan masyarakat)
Lingkungan Makro (pemerintah,cadangan sumberdaya,keadaan sosial,dsb)

Tahap-Tahap penentuan Harga :
1. Memilih tujuan dan orientasi harga.
2. Memperkirakan permintaan produk dan prilakunya.
3. Memperkirakan biaya dan prilakunya.
4. Menentukan strategi harga.
5. Menyesuaikan harga akhir.
6. Melakukan analisis perilaku pesaing.


Strategi-strategi harga :
1. Strategi harga berorientasi kepada biaya.
2. Strategi harga berorientasi kepada permintaan.
3. Strategi harga berorientasi kepada pesaing.


(Sumber : Teguh Budiarto , Dasar Pemasaran GunaDarma)

Selasa, 10 November 2009

Produk

Produk dalam artian sederhana adalah segala sesuatu ( meliputi objek fisik , kasa ,tempat , organisasi , gagasan ataupun pribadi ) yang dapat atau mampu ditawarkan produsen untuk diminta, dicari , dibeli , digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan dan keinginannya.
Prosedur 6 tahap dalam penetapan harga adalah :
1. Memilih tujuan penetapan harga
2. Menentukan permintaan
3. Memperkirakan biaya
4. Menganalisa harga dan penawaran pesaing
5. Memilih metode penetapan pesaing
6. Memilih harga akhir

Konsep tingkatan produk adalah pemahaman produsen sebagai usaha untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Rancangan produk total meliputi 5 tingkatan, masing-masing tingkatan produk pada hakekatnya mencerminkan tingkatan kebutuhan konsumen.

1. Produk Utama ( Core Benefit ) : Manfaat sebenarnya dibutuhkan dan akan dikonsumsikan oleh pembeli dari setiap produk.
2. Produk Generik ( Generic Product ) : Produk pasar yang mampu memenuhi secara fungsional ( minimal agar berfungsi ) produk .
3. Produk Harapan ( Expected Product ) : Produk formal yang ditawarkan dengan berbagai atribut dan kondisinya yang secar formal (layak) diharapkan dan disepakati dibeli.
4. Produk Pelengkap (Augmented Product) : berbagai atribut produk yang dilengkapi atau ditambahkan berbagai manfaat sehingga memberikan tambahan kepuasan dan mampu dibedakan dengan produk pesaing.
5. Produk Potensial ( Potential Product) : kondisi produk yang mempunyai peluang dan dipersiapkan untuk dikembangkan dimasa depan.

Klasifikasi Produk
Produsen melakukan klasifikasi untuk memperoleh kelompok produk yang berprilaku seragam atau hampir seragam. Klasifikasi yang paling umum dilakukan adalah membedakan berdsarkan Siapa konsumennya dan Untuk apa produk tersebut dikonsumsi.

Siklus Kehidupan Produk
Siklus kehidupan produk ( Product Life Cycle ) adalah tahap-tahap perkembangan penjualan (historis) atau permintaan produk yang mempunyai pola,karakter dan pengulangan tahap perkembangan tertentu. Dimulai dari tahap pengambangan dan penelitian (research and development) , perkenalan ( introduction ) , pertumbuhan ( growth ) , kematangan ( matured) , sampai pada tahap kemunduran ( decline).

( Sumber ; Buku Manajemen Pemasaran Sekolah tinggi ilmu administrasi manajemen indonesia , Teguh Budiarto , Dasar Pemasaran Gunadarma )